Pages

Thursday

Anoreksia


Dear Curhat,
Saya Ratna 23 tahun. Saya merasa ada sesuatu yang sangat tidak beres pada diri dan tubuh saya. Saya selalu merasa takut untuk gemuk dan saya selalu merasa terlalu banyak makan. Sering saya tidak makan seharian, dan kalaupun makan pasti sedikit sekali. Teman-teman mengatakan kalau saya terlalu kurus, tetapi saya selalu tidak percaya, dan kembali mengurangi makan.
Selama ini tidak ada yang tahu keadaan diri saya, karena biasanya saya baik-baik saja, tidak sakit. Orang juga tidak tahu kalau saya jarang makan. Tapi, saya sekarang khawatir karena saya sudah lama tidak menstruasi, badan saya sangat lemas, dan saya tidak bisa buang air besar. Selama ini saya selalu menggunakan obat pencahar supaya bisa buang air besar, tapi sekarang dosisnya sudah berlipat ganda dan saya tetap tidak bisa buang air besar.
Saya sekarang menyadari kalau kebiasaan saya salah, cuman sangat sulit bagi saya untuk menghentikannya. Setiap kali saya berusaha meyakinkan bahwa saya tidak gemuk tapi selalu berakhir dengan ketakutan bahwa badan saya terlalu berlemak.
Apa yang harus saya lakukan?
Ratna
Dear Ratna yang baik.




Thanks, ya, atas surat kamu ke Curhat.
Kami akan coba membahas masalah yang kamu alami sekarang, ya. Dari cerita yang kamu sampaikan ada kecenderungan bahwa kamu mengalami anorexia nervosa, yaitu ketakutan berlebihan terhadap berat badan. Biasanya orang yang mengalami anorexia nervosa makan dalam jumlah sangat sedikit dan berolahraga berlebihan untuk menjaga berat badan.


Tanda-tanda yang dialami penderita anoreksia adalah sebagai berikut:
·  Menolak untuk mempertahankan berat badan normal dan cenderung selalu ingin lebih kurus.
·  Selalu ketakutan berat badannya akan naik walaupun kenyataannya berat badannya turun terus.
·  Berhenti menstruasi tiga bulan berturut-turut atau lebih padahal tidak hamil.

Anoreksia pada umumnya mulai diderita seseorang pada usia remaja, walaupun bisa juga mulai muncul ketika anak berusia lima tahun atau pada orang tua berusia 60-an. Gejala anoreksia bisa bermacam-macam tergantung individu yang menderitanya.
Penyakit ini dapat bolak balik membaik kemudian memburuk, tapi bisa juga makin lama makin buruk tanpa ada tanda-tanda perbaikan sama sekali.
Mereka menganggap kulit dan daging pada tubuh mereka sebagai lemak yang harus dimusnahkan. Tidak adanya lemak di tubuh membuat penderita anoreksia merasa tidak nyaman ketika duduk ataupun berbaring (saking kurusnya). Selain itu mereka juga sulit tidur. Dengan berlanjutnya penyakit ini, penderita mulai suka menyendiri dan menarik diri dari teman dan keluarga. Seringkali penderita anoreksia mengalami hal-hal seperti tekanan darah menurun drastis, napas melemah, pada wanita menstruasi terhenti (atau pada anak yang menginjak dewasa, mungkin menstruasi tidak dimulai sama sekali), dan kelenjar tiroid yang mengatur pertumbuhan menghilang. Kulit mengering, rambut dan kuku mejadi rapuh. Gejala lain yang timbul adalah pusing, kedinginan, sembelit, serta pembengkakan sendi. Kekurangan lemak menyebabkan temperatur tubuh menurun. Sebagai mekanisme alam, tumbuh lanugo atau rambut di seluruh tubuh termasuk wajah. Selain itu, ketidakseimbangan zat kimia dalam tubuh juga dapat menyebabkan serangan jantung.
Pengobatan anorexia nervosa memerlukan penanganan dini, karena penanganan yang terlambat mempersulit pengobatan. Biasanya, keluarga pasien akan diminta bantuan dalam perawatan. seperti terapi psikologis, konseling gizi, modifikasi perilaku dan self help groups. Terapi dapat ber1angsung setahun atau lebih, bisa dilakukan sendiri di rumah bersama keluarga atau untuk kasus yang parah dengan rawat inap di rumah sakit.
Nah, Ratna, sangat penting bagi kamu untuk bisa melihat dirimu secara proporsional, tingkatkan rasa percaya diri dan mulailah bergaya hidup yang lebih sehat. Sebaiknya kamu bicarakan masalah kamu ini dengan orangtua atau keluarga terdekatmu, karena untuk tidak menjadi semakin parah, kamu membutuhkan bantuan dokter.

No comments:

Post a Comment